Jumat, 11 Desember 2015

Urusan Kebusukan, Tanyakan Pada Diri


Menghujat, menghina...
Caci maki, tebar aib, tebar fitnah...
Semuanya begitu akrab bagai jari jemari kita. Bilamana salah satunya beraktivitas, maka yang lainnya secara tidak sengaja mengiringi dengan penuh laknat.

Kebencian pun muncul sebagai pelengkap, bahkan kesombongan menjadi bagian untuk menurunkan martabat, hingga orang lain menjadi bangkai yang layak untuk disantap.

Sudahlah, jangan terlalu menertawakan orang lain karena kehinaannya. Karena belum tentu kita mulia. Janganlah juga terlalu peduli dengan bangkai orang lain, karena belum tentu bangkai kita lebih sedap daripada mereka.

Rajin-rajinlah introspeksi diri jika kecongkakan menyelimuti. Lebih baik Cerdaskan pikiran untuk hari-hari yang terlewatkan dengan taubat dalam penyesalan.

Satu detik dalam sibukmu, apakah dalam amal ataukah dalam kelalaian. Waktu terus mengintai seperti hunus yang siap menusukmu menuju kematian jasmani dan ruhani.

Tamatlah kesibukan kehidupan untuk orang lain, sementara beban dosa pada diri dibawa menghadap Ilahi. Untuk itu, marilah kita urus kebusukan diri dengan terus-menerus bertanya, sudah muliakah diri???

10/12/2015


Baca selengkapnya